Datanglah, oh Tuhan, dan lakukan perhitungan para birokrat yang telah meranggut apa yang di punya orang-orang yang lemah ini. Juga yang meranggut apa yang di miliki oleh Tuhan. Benih-benih disantap oleh ulat-ulat ketamakan. Sedangkan batang-batangnya terinjak-injak di bawah. Anak-anak ketentramanmu terpecah belah di antara sesamanya sendiri. Lantas mereka bertikai satu sama lain. Mereka meningg…
Kemarilah wahai pujaan hati, mari terbang menapak pucuk-pucuk bukit. Menapaki jejak-jejak musim semi yang tanpa ujung, dan menghitung pucuk-pucuk bukit untuk mencatat Ispirasi diatas dinginnya lembah hijau.rnMari kita taburkan bunga-bunga pada tangan kita. Dan angkasa sebagai selimut. Dan meletakan kepada kita bersama di atas jerami-jerami yang lembut.
Apakah dirimu senantiasa menatap wajahku pada setiap keanganmu? gambaran itu tidak lain hampir sama dengan wajahku sebab kesengsaraan sudah memoles wajahku dengan rona yang lain.rnkeluh kesah sudah kujadikan sebagai hiasan kedua amataku yang senatiasa membayangkan kecantikanmu. kmudian akan membuat bibirku ini menjadi kering, yang sebelumnya telah kau basahi dengan ciumanmu.
kami menagis tersedu-sedu, sebab kami mendengar si miskin yang mengerang, dan kaum tertindas ytang merintih. akan tetapi kalian tertawa ria, sebab mendengar suara gelas anggur yang berdenting dan celotehan gadis-gadis remaja
Andaikata dunia ini menyenangkan dan berwarna, Andaikata hidup ini damai penuh makna, Andaikata segala kemunafikan itu sirna, Andaikata kasih manusia tersampaikan tanpa membeda
tuhan telah memasang pelita dalahm hati kita yang menyinarkan hidayah dan pengetahuan berdosalah mereka yang memtikan pelita itu dan menguburkannya bersama abu
Buku ini mengisahkan tentang petualangan sang pengembara
Buku ini menjelaskan tentang perjalanan sang penulis yaitu Kahlil Gibran