Apalah arti memiliki, ketika diri kami sendiri bukanlah milik kami>rnApalah arti kehilangan, ketika kami sebenarnya menemukan banyak saat kehilangan, dan sebaliknya, kehilangan banyak pula saat menemukan.rnApalah arti cinta, ketika kami menangis terluka atas perasaan yang seharusnya indah? Bagaimana mungkin, kami terduduk patah hati atas sesuatu yang seharusnya suci dan tidak menuntut apapun.
Novel ini mengajarkan tentang bagaimana memaknai kehilangan yang begitu rumit, tapi semuanya begitu indah di dalam novel ini
Namaku Raib, usiaku 15 tahun, kelas sepuluh.rnAku anak perempuan seperti kalian, adik-adik kalian, tetangga kalian.rnAku punya dua kucing, namanya si Putih dan Si Hitam. Mama dan Papaku menyenangkan.rnGuru-guru di sekolahku seru. Teman-temanku baik dan kompak.rnAku sama seperti remaja kebanyakan, kecuali satu hal. Sesuatu yang kusimpan sendiri sejak kecil, sesuatu yang menakjubkan.rnNamaku Raib…
Di Negeri di Ujung Tanduk kehidupan semakin rusak. Bukan karena orang jahat semakin banyak, tapi semakin banyaknya orang yang memilih tidak peduli lagi.rnDi Negeri di Ujung Tanduk para penipu menjadi pemimpin, para pengkhianat menjadi pujaan. Bukan karena tidak ada lagi yang memiliki teladan, tapi mereka memutuskan menutup mata dan memilih hidup bahagia sendiri.
Sebuah kisah tentang menemukan Tujuan,rnkemana hendak pergi, melalui kenangan demi kenangan masa lalu,rnpertarungan hidup-mati, untuk memutuskan ke mana langkah kaki akan dibawa pergi.
Aku tahu sekarang, lebih banyak luka di hati bapakku dibanding di tubuhnya. Juga mamakku, lebih banyak tangis di hati Mamak dibanding di matanya.rnSebuah kisah tentang perjalanan pulang, melalui pertarungan demi pertarungan, untuk memeluk erat semua kebencian dan rasa sakit.
Di negeri para bedebah, kisah fiksi kalah seru dibanding kisah nyata. rnDi negeri para bedebah, musang berbulu domba berkeliaran di halam rumahrnTetapi setidaknya, Kawan, di negeri para bedebah, petarung sejati tidak akan pernah berkhianat.
Laisa, adalah sulung dari lima bersudara. Dia bersumpah akan memberikan kesempatan pada adik-adiknya untukj menjadik orang-orang yang hebat.rnsumpah yang membuat terang-benderang seluruh kisah ini.rnLaisa, adalah sulung dari lima bersaudara. menyimpan seluruh pengorbanannya seorang diri hingga detik terakhir hidupnya. saat empat adiknya-adiknya pulang secepat mungkin ke lembah lahambay yang ind…
Kapan terakhir kali kita memeluk ayah kita? menatap wajahnya, lantas bilang kita sungguh sayang padanya? Kapan terakhir kita bercakap ringan, tertawa gelak, bercengkerama, lantas menyentuh lembut tangannya, bialng kita sungguh bangga padanya.rnInilah kisah tentang seorang anak yangdibeserkan dengan dongeng-dongeng kesederhanaan hidup. Kesederhanaan yang membuat ia membenci ayahnya sendiri. Inil…