
Dia usianyanyang masih sangat belia, Tika harus kehilangan bapaknya. Absennya sang pencari nafkah utama membuat sulit kehidupan Tita dan ibunya di Jakarta. Keluarga besar menyarankan agar keduanya pindah ke Kulon Progo, demi memupus kesepian dan memangkas biaya hidup. Mereka manut. Tapi ternyata kesulitan hidup tak berhenti samapi disitu.